Selasa, 21 Februari 2012

Pemuda adalah Pemimpin Terdidik
Orang bijak pernah berkata “berikan pada seseorang seekor ikan maka kamu memberi dia hanya sekali makan tapi ajarilah seseorang untuk memancing maka kamu telah memberi dia makan seumur hidupnya.” Suatu ungkapan yang sangat berarti dan mempunyai makna tinggi. Dalam ungkapan itu tersimpan makna yang ingin disampaikan adalah manusiakan manusia agar ia menjadi manusia, berdayakan, didik, latih, beri keterampilan agar kelak dia yang memberdayakan dan bertanggungjawab pada dirinya, kehidupannya serta masa depannya (dalam artikel shanty/pentingnya pendidikan).Dengan begitu pendidikan yang diberdayagunakan secara universal akan terpenuhi dan kewajiban seseorang dalam memberikan pengetahuan akan membuatnya menjadi hero bukan dalam komik tapi dalam kehidupan nyata.
Kata bijak diatas yang merupakan salah satu rentetan ungkapan penuh arti yang selalu tertera dalam setiap batu nisan peradaban memberikan kesan bahwa dizamannya terdapat pengalaman-pengalaman yang patut diberikan acungan jempol atau buruk yang harus diperbaiki pada masa yang akan datang.Sesuai kata bijak diatas maka semua pemimpin di dunia harus kembali merenung dalam mempersiapkan estafet kepemimpinan selanjutnya yaitu dengan memperhatikan sejarah untuk melandasi kebijakan dalam mempersiapkan pemuda-pemuda yang akan menggantikannya bukan mencari pemuda yang dapat terus mempertahankannya ditampuk kekuasaan.Sehingga ada pepatah yang mengatakan bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat mempersiapkan kader-kader penerus bangsa selanjutnya untuk memenuhi tujuan bangsa demi kejayaannya.Oleh karenanya, pemuda hari ini merupakan pemimpin masa depan dan seorang pemuda haruslah terdidik melalui pendidikan yang terarah dan berkesinambungan.
Pada masa kerajaan pendidikan hanya terbatas pada keluarga kerajaan dan bangsawan saja sedangkan rakyat tidak tersentuh sama sekali sehingga kepintaran hanya milik segelintir orang saja.Oleh karenanya raja bisa berkuasa secara sewenang-wenang karena pendidikan secara emosional tidak diajarkan kepada putra mahkota kerajaan dan rakyat yang bodoh mudah diatur secara paksa.Sehingga ajaran Lord Shang Yang tentang otoritarian yang menyatakan raja harus kuat seperti singa dan rakyat harus lemah seperti kelinci berkembang dengan baik karena memang rakyat tidak dididik oleh Negara dengan baik hanya dijadikan tentara dan budak raja. Imbas dari pendidikan parsial dizaman dahulu adalah kejayaan kerajaan hanya bertahan sebentar kecuali bagi kerajaan-kerajaan yang menebarkan bibit-bibit ilmu pengetahuan ke semua rakyat yang dinaunginya.Sebagai contoh kejayaan dizaman kekhalifahan Islam yang menjadikan kemakmuran rakyat disegala bidang di daerah Andalusia yang sekarang disebut Spanyol.Disaat itu Ilmu pengetahuan berkembang pesat dan telah mengenal kebersihan dan sanitasi lebih awal daripada orang-orang eropa di zaman itu.Dan hal itu terbukti dengan lahirnya Ilmuwan-ilmuwan terkenal seperti Ibnu Rusyd,Ibnu Sina,Ibnu Khaldun dan panglima penakluk cordoba Thariq bin Ziyadh semuanya adalah tokoh-tokoh yang lahir dari didikan para khalifah,tidak hanya didik secara ilmu tapi ketaqwaan beragama sehingga menciptakan pribadi-pribadi yang menawan.
Pendidikan selalu diawali dengan proses pemahaman dan tidak harus melalui jalur formal.Pendidikan juga tidak harus diajarkan oleh seorang guru yang berwujud manusia namun dapat juga diajarkan oleh alam dan keadaan yang menempa seorang pemuda.Dapat dicontohkan bahwa seorang pemuda yang hidup didaerah pantai akan mudah berenang sampai kekedalaman yang paling dasar sedangkan pemuda yang hidup digunung dengan kesehariaannya berjalan dan mendaki adalah suatu hal yang biasa dan berbeda pula dengan pemuda diperkotaan yang selalu terbiasa dengan kendaraan apabila bepergian dari satu tempat ketempat lain dan selalu terbiasa dengan teknologi.Hal inilah yang diajarkan alam.Itulah pendidikan yang terbentuk bukan dari modul-modul yang dibuat disekolahan dan mempunyai sifat Hardskill.Selain itu Hardskill dapat dilatih dan diajarkan dengan program-program yang terarah dan tersusun secara sistematis seperti dibangku perkuliahan sesuai bidang kelmuannya masing-masing.
Pendidikan juga ada yang bersifat softskill yang memberikan pembelajaran kepada seseorang untuk mengeluarkan segala kemampuan dalam dirinya agar dapat keluar dan bermanfaat baginya.Pembelajaran ini lebih mengarah kepada kemampuan emosional yang dapat menghaluskan perasaan apabila berinteraksi dengan sesame sehingga pada akhirnya tercetaklah pemuda-pemuda yang yang tidak sombong dan mudah bekerja dalam tim yang memudahkan pekerjaan yang dilakukan secara bersama.
Pengalaman mengajarkan betapa pentingnya pendidikan bagi pemuda sebagai calon pemimpin bangsa.Dengan pendidikan dunia akan terang benderang seperti sinar matahari menyinari bumi dan memberikan kehidupan disiang hari dan cahaya rembulan yang menyinari dikegelapan malam.Dengan pendidikan kejayaan setiap Negara akan terjaga beserta kemuliaannya dan menggerus segala kebodohan yang dilewatinya.Pendidikan merupakan telur kehidupan yang berisikan ilmu pengetahuan dan keterampilan bagi yang mengenyamnya.Dan bagi pemilik ilmu akan menjadikannya mulia dan selalu menjadi andalan setiap komunitas yang ia masuki.Apalagi bila seorang pemuda yang berilmu apabila mendistribusikan ilmunya kepada orang lain akan menambah ilmunya secara tidak langsung dan merupakan kenikmatan sendiri karena menanamkan nilai sosial dalam kepedulian terhadap sesama.Apabila ia nantinya menjadi pemimpin pastilah akan dihargai dan menjadi panutan bagi rakyatnya namun yang terpenting adalah akhlak yang membentuk moralnya dalam bertindak dan mengeluarkan kebijakan bagi negaranya.Seperti contoh terdekat adalah Presiden Mahmoud Ahmad Dinejad yang tidak hanya mumpuni terhadap pengetahuanya sebagai seorang professor tetapi elegan dan rendah hati dalam meminpin yang membuat akhlaknya terpuji.Diawal pemerintahannya Ahmaddinejad mengeluarkan karpet-karpet indah di istananya dan dihibahkan ke mesjid-mesjid serta memakai pesawat kelas ekonomi untuk selalu bepergian.Inilah salah satu contoh pemuda yang menjadi pimpinan negera yang terdidik secara paripurna.
Pemuda terdidik nantinya akan menjadi pemimpin besar baik dari keluarganya,kecamatan,kabupaten,provinsi , Negara dan dunia oleh karenanya kemampuan softskill dan hardskill saja tidak cukup karena semua kemampuan tersebut harus dibungkus oleh sebuah moralitas yang mulia.Dan pembentukan moralitas seharusnya dikembalikan kepada spiritual base (Pemahaman agama) masing-masing pemuda.Jadi pemimpin yang terdidik adalah pemuda yang memiliki tiga kemampuan yakni softskill,hardskill dan spiritual bases skill.Besar kemungkinan kebangkitan Indonesia ada ditangan pemuda hari ini yang menggenggam segala cita-cita bangsa menjadi Negara yang besar dengan moral yang mulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar